APA? Aku Garis Dua


Nowadays, I wanna tell something may can be important to all readers.

Sesuai judul, aku garis dua?
Semenjak memutuskan untuk menikah dengan seseorang yang hampir 6 tahun bersama, awalnya kami berkomitmen untuk tidak terlalu terburu-buru dalam hal mendapat momongan. Pemikiran kami yang masih kanak-kanak, seringnya kami yang bertengkar dalam hal sepele serta kurang dewasanya kami dalam menyikapi sesuatu membuat kami sangsi dan takut tidak dapat mendidik buah hati kami dengan baik kelak.

kalau di luar sana pada nanya "udah ngisi atau belum?" jawaban kami pasti cengar cengir dan beralasan masih menikmati masa pacaran

tapi kami dari awal tidak pernah berniat memakai kontrasepsi atau apapun jua. Kami sepakat ketika tibanya Alloh memberikan kami rezeki tersebut maka akan datang pada masa yang tepat.

Sebulan berlalu setelah pernikahan...
belum garis dua masih happy

Dua bulan berlalu...
Nanang (Nama laki w) mulai ngomong kalau dia ingin punya anak laki-laki alasanya agar ada temen main dan nonton bola~ biasalah alasan klasik pria tapi kita masih happy aja

tiga bulan berlalu ..
MULAI CEMAS
Kita berdua mulai kecewa setiap tamu bulanan dateng dan mulai melancarkan serangan "bulan madu". Pada bulan ketiga setelah pernikahan bertepatan dengan jadwal kami menghadiri pernikahan teman. Hingga akhirnya  kami mencari waktu berdua untuk menginap di hotel sekaligus berlibur yang pada saat itu bertepatan dengan libur lebaran, so we really take our time.

Bulan ke empat.
Masih juga diliput kekecewaan akhirnya kita memutuskan untuk menjadikan puncak sebagai tempat bulan madu kami, karena sejujurnya kita belum bulan madu
alasan kami bulan madu karena kita berdua mikir mungkin selama ini kita terlalu lelah ketika merencanakan ingin 'membuat anak'. kondisi saya yang sering pulang kerja malam dan berangkat subuh membuat kami sering sibuk dengan dunia masing-masing, hingga malam hari hanya di habiskan untuk tidur dan weekend dihabiskan untuk belanja kebutuhan seminggu kemudian.
kami baru berpikir analogi secara duniawi mungkin karena kelelahan.
hingga akhirnya..

Bulan kelima..
Agak sedikit kecewa ketika mendapatkan haid kelima setelah menikah, padahal liburan sudah, minta doa orang tua saya sudah juga. makan tauge, telur asin juga sudah. tapi mungkin belum rezekinya.
hingga saya membaca sebuah artikel. tentang doa Nabi Zakaria ketika meminta keturunan kepada Alloh SWT, saya sempatkan membaca doa itu seusai solat.
lalu saya mulai berpikir,
Apa mungkin karena saya Tidak meminta kepada Alloh? Apa mungkin saya menutup mata bahwa pemilik kehidupan sesungguhnya adalah Alloh?
Akhirnya sedikit demi sedikit ibadah saya yang sangat buruk mulai saya perbaiki dan saya bersungguh-sungguh meminta kepada Alloh untuk diberikan rezeki tak terhingga berupa anak.

beberapa artikel yang saya baca sering kali membuat saya terenyuh saat menyadari mungkin ada beberapa dosa yang membuat saya tersandung dalam mendapatkan rezeki.

dan ketika saya mulai  memperbaiki semuanya saya mendapat kabar gembira. saya telat 2 hari dan langsung mengecek, hingga saya melihat garis tersebut menjadi dua.
saya sekaligus membeli beberapa testpack berbeda untuk mengecek apakah saya positif atau tidak.
hingga saya tunggu 5 menit dan semua testpack saya menunjukan saya positif.

    Garis Dua
Nanang yang saat itu masih tertidur langsung menangis menahan kebahagiaan yang sangat ditunggunya selama 5 bulan ini.

Lalu, apa yang saya lakukan dalam memperbaiki itu semua?
mungkin tulisan saya dapat membantu pasangan lain diluar sana yang ingin hamil dan mendapat keturunan. Saya bukan seorang expert atau apapun, tanpa maksud ria atau maksud buruk lainnya, disini saya hanya ingin berbagi kebahagian saya dan apa yang sudah saya lakukan saat itu yang mungkin bisa diterapkan oleh pasangan lain.


  1. Jaga pola makan anda dengan pola makan sehat. saat saya ingin program hamil saya mencoba minum susu prenagen emesis untuk mendapat asupan asam folat yang cukup, namun belum habis satu bungkus saya sudah menyerah karena masih mendapatkan haid walau sudah meminumnya. namun, saya masih berpikir sedikit banyaknya asam folat mencukupi kandungan gizi dan persiapan untuk rahim saya mengandung nanti. Pada pagi hari saya sering meminum madu murni. Dalam seminggu minimal sekali saya akan meminum air kelapa hijau murni.
  2. Perbanyak sedekah dan melakukan amalan sunnah, ini saya dapatkan dari senior saya. Hal ini saya terapkan beserta suami saya untuk mencoba memperbanyaknya. 
  3. Pasrah- sepasrah pasrahnya ketika berhubungan, agar tidak beban dan kepikiran bahwa berhubungan ini harus menjadi anak. pikiran kita yang kalut dan beban malah membuat pembuahan sulit terjadi, makanya pasrah aja pasrah. Jangan lupa baca doa pas lagi gituan yak.
  4. Perbanyak liburaaaannn... ini yang mantap, ketika kau dan dia hanya berdua dan menikmati indahnya alam bersama
  5. Meminta maaf kepada suami. Saya menyadari fase berpacaran dan menikah sangat jauh berbeda, mungkin saya seringkali menyakiti hati suami saya dengan kata-kata dan sikap yang menyakitkan. maka, saya meminta maaf setiap harinya kepada suami saya atas apa yang telah saya perbuat
  6. Meminta maaf dan restu dari mertua- ini yang buat saya menangis, mungkin selama ini saya terlalu ah entahlah. saya mencoba mensugesti diri saya "dengan kita menyenangkan orang tua dan membagi rezeki kita mungkin Alloh akan memberikan rezeki kepada kita untuk menjadi orang tua"

yah begitulah kurang lebih penantian kami selama 5 bulan
Dengan kejutan yang sangat indah. tepat 6 tahun kami bersama di Bulan Agustus, tepat dengan keinginan saya yang kalau bisa  cuti nikah setelah satu tahun kerja, tepat dengan segala sesuatunya yang indah, Alloh menunjukan Kuasa Nya.
Terimakasih ya Alloh,  tak henti kami berdoa semoga anak yang sedang dikandung ini kelak menjadi anak yang sholeh/sholehah serta lahir dengan sempurna dan sehat hingga bisa membawa orang tua nya ke surga. Ammiiinn... doain juga ya

semoga bagi para pasangan lain yang membaca tulisan saya dapat menerapkan beberapa pola saya ketika ingin hamil hingga diberikan rezeki buah hati tersebut.





0 komentar:

Posting Komentar