Karena cinta memang seharusnya begitu- mengutuhkan

Lalu apa itu cinta jika rasa pun tiada?
Rasa yg dulu diagungkan kini hampa.

Untuk kamu yg dlu mampu menjungkirbalikan asa
Menganologikan rasa
Mencintai yg di cinta

Kita semakin menjauhi desah
Akan cinta yg dulu sering di gaungkan
Kita semakin menyukai perbedaan
Yg dulu di unggulkan percik kesamaan

Pantaskah aku mencintai dengan kesederhanaan yang bahkan sangat tiada
Bahkan partikel ny pun tak mampu menggoyangkan atom berikutnya
Percikan rasa yang dulu berjaya

Haruskah setiap cinta dilalui dengan luka
Salahkah jika cinta diikatkan dengan hutang satu sama lainnya?

Kini, yang dilalui hanya ada diri.
Tanpa kita.
Tanpa genggaman
Tanpa sejuknya kata2
Dan tanpa senyumnya
Senyum yg dulu menyejukkan
Kini memilukkan.

Haruskah tetap bertahan dengan luka di setiap tingkah dan katanya?
Atau mungkin yang paling bijak berlari seakan semua ini tak berarti
Entah nanti kembali atau mati.

Karena cinta memang seharusnya begitu- mengutuhkan

Jambi, 4 okt 15
Sna

0 komentar:

Posting Komentar