Review Mengenai Industri Batik di Kota Jambi

Hei ...
sebelum lanjut ke review yang udah saya pantau dengan terjun kelapangan selama 6 bulan ini finally mau bikin tulisan mengenai industri batik Jambi.

saat ini industri batik di Jambi yang tergolong kelas Kecil dan Menengah telah berbentuk sentra.
sentra batik di Kota Jambi terpusat pada daerah "seberang" yang tepatnya terletak di Kecamatan Danau Teluk dan Pelyangan dan tersebar di setiap kelurahan dari dua kecamatan tersebut.

but..
paling banyak pengrajin tersebut berkumpul di daerah Danau Teluk dan Pelayangan.
total Industri Batik yang ada di "Kota Seberang" ada 64 IKM dari total 80 IKM Batik yang ada di Kota Jambi. (Data bersumber dari saya sendiri yang kebetulan adalah pegawai di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Jambi) dengan perputaran uang hingga lebih dari 100 jt per harinya.

yups okay now..
i wanna review about the negative side in this industrial..
see this ....


ini gak seberapa dari beberapa temuan yang saya liat...

gini saya saya jelasin. ini adalah hasil proses pewarnaan batik yang ada di salah satu IKM Batik di Kota Jambi dan taraamm... ini di buang gitu aja loh limbah nyelupnya di depan rumah. liat kan ada tangga. ya itu pintu masuknya. kebayang gak anak2 nya yg kecil gak pake sendal main di depan rumahnya yang notabene tempat pembuangan dadakan dari hasil produksinya.

 nah ini ada satu lg contoh limbah yang di buang di depan rumah yang kebetulan depan rumahnya sudah di semen . begini hasilnya ...


karena produksi nya dikit aja dan belum tergolong industri besar kayak di Jawa makanya warna nya gak pekat banget tuh lantai.
sedikit aja udah bewarna gitu lantai nya.
iiihhhh... ngeri kan..

secara geografis daerah seberang itu rata-rata rumahnya rumah panggung gitu dan di bawah rumahnya itu tempet hewan peliharaan sebangsa unggas tinggal. nah .. si unggas kayak ayam bebek itu hidup berdampingan dengan tanah yang tercemar limbah zat warna batik. gak jarang loh beberapa ayam dan bebek di Kota Seberang di temukan mabok mendadak sebelum akhirnya tewas.

Belum lama ini saya denger info bahwa Walikota Jambi mau membuat Kampung Wisata Batik yang terpusat disini mirip2 kayak Laweyan Solo lah.
gak kebayang gimana jadinya nasib tanah disana.
nasib anak2 yang riang gembira berenang ketika banjir datang tanpa menyadari bahwa mereka berenang dengan ZAT WARNA INDIGOSOL, NAFTHOL, NaOH, Garam2 yang gak jarang beberapa diaantera mereka tertelan air banjir saat berenang.

Kalau Pemerintah Jambi baca tulisan saya, pak.. buk... sebelum memperhatikan proses pemasaran yang terjadi dalam industri batik di Kota Jambi alangkah baiknya diiiringi dengan analisa dampak lingkungan nya bagi lingkungan. mungkin saat ini tidak terlalu parah efek nya, paling jauh batuk, pilek, korengan doang. tapi 10 tahun lg ? 15 tahun lagi?


Jambi, 7 Juli 2015, 12:18 AM
SNA



0 komentar:

Posting Komentar