JUNGKIR BALIK DUNIA SUCI

Pengecap Asa, Pemimpi(n) ulung, Pecinta Kerlip Langit dan Bumi.

WELCOME TO MY BLOG

Pengecap Asa, Pemimpi(n) ulung, Pecinta Kerlip Langit dan Bumi.

Bride Wanna Be

Pengecap Asa, Pemimpi(n) ulung, Pecinta Kerlip Langit dan Bumi.

FILL MY BLOG WITH UR JOY

Pengecap Asa, Pemimpi(n) ulung, Pecinta Kerlip Langit dan Bumi.

Book and Fashion Addict

Pengecap Asa, Pemimpi(n) ulung, Pecinta Kerlip Langit dan Bumi.

5 Jam dalam UGD yang menegangkan

di kehamilan saya yang 19 minggu pada saat itu nafsu makan sudah membaik, badan gak terlalu berasa remuk redam seperti biasanya. nah yang begini malah buat saya jemawa dan merasa bahwa saya kuat, padahal belum tentu hal tersebut dirasakan oleh janin dalam kandungan saya juga.

di minggu ini saya masih memilih lembur untuk mengisi waktu kerja dimalam hari karena ya pikir-pikir lumayan uang lemburan buat tabungan nanti hehehe ya karena kerjaan juga kan tanggung jawab jadi merasa harus menyelesaikan apa yang belum selesai.

oke,, dari awal udah berencana juga pada minggu itu saya dan suami akan liburan ke bandung dengan menggunakan kereta dengan alasan bandung macet nya udah gak ketolongan kalau weekend kesana dan bawa mobil sendiri. bahagia-bahagia aja sih naik kereta. wkwkwk ikutan excited tiap hari ngomongin "bentar lagi naik kereta" dan tiket yang didapat juga sepasang tiket eksekutif perginya dan sepasang tiket ekonomi gambir pulangnya. gak jelek-jelek banget dong ya kereta nya. ekspetasi saya sih semua bakal lancar aja.

sampe bandung saya nginep di hotel yang oke. kadang ini nih khilafnya kita gak mikir kondisi anak. sampe bandung jalan kaki coba dari hotel ke tempat makan yang emang sih gak jauh-jauh bgt tp lumayan sekilo lebih ada. alasannya jalan karena males naik angkot macet. well besok pagi nya kelar sarapan sempet-sempetnya nge gym dong ya, secara di hotelnya ada gym center nya gitu. emang sih gak capek bgt cuma naik sepeda muter2 gitu aja berapa kali. sumpah gak kerasa capek atau apapun. abs nge gym langsung terjun berenang, sebentar  juga sih,,, paling 15 menit. mikirnya sih kan bentar-bentar gak akan kenapa-kenapa dong yak

gila nya lagi, abs itu jalan kaki langsung ke gasibu... bayangin dong gasibu dari ujung ke ujung gw jabanin jalan kaki perut lagi melendung... gilee

oke intinya pas pulang udah sampe stasiun manggarai kerasa pengen buang air kecil gitu. pas di kamar mandi ngeliat udah ada darah coklat keluar dari tempat anak  w berada langsung saat itu juga gemeteran sendiri nangis-nangis di kereta bilang sama suami.. kita berdua panik gak tau mau kemana, karena stasiun akhir gambir ya udah kata temen juga ke RS Bunda aja, bagus disana. langsung saat turun kita naik taksi ke RS Bunda. emang pada dasarnya harga gak bisa bohong ya. Kualitasnya bagus banget, pelayanannya oke. Semua satpam dan suster nya sigap dorong saya pake kursi roda keruang Gawat Darurat. Kurang lebih 5 Jam saya di observasi, gak henti-hentinya saya dan suami berdoa agar semua baik-baik saja dan menyesali hal konyol yang udah kita lakuin.
sempet-sempetnya photo, buat story sih

tadinya bayi nya lama diem aja, itu yang buat cemas, tapi setelah diberi obat penguat beberapa menit kemudian anak bayi pinter di perut ini langsung nendang-nendang, mungkin dia mau bilang "semua baik-baik aja bunda, abang sehat" dokter bilang kalau pendarahannya bisa jadi disebabkan oleh terlalu banyak aktifitas yang saya lakukan (kannnn bener)

sampe saat saya disuruh pulang, darah coklat seperti haid terakhir masih keluar, tapi dokter menyarankan untuk kembali ke dokter tempat saya biasa kontrol di Bintaro Women Children Clinic. pagi nya saya pulang dan langsung kembali ke dokter biasa saya kontrol. tapi sayangnya, dokter kandungan saya baru saja pindah ke daerah lain di Sumatera, yaah.. dengan terpaksa pindah dokter lainnya. setelah USG dokter bilang sih baik-baik saja kemungkinan plasenta nya yang kegeser.
saat itu sih pendarahan udah berhenti, jadi saya gak merasa cemas-cemas banget.

keesokan harinya suami sudah mulai kerja,, mertua yang tadinya nginep udah pulang, saya masih cuti sih, rencana malah besok saya mau kerja. tapi jam 12 siang pas ke kamar mandi saya liat lagi darah segar keluar dari vagina saya. Saat itu juga suami saya pulang dan membawa saya kembali ke BWCC, disana saya diberi tindakan inspekulo (cmiiw) semacam dimasukan alat seperti paruh bebek ke vagina untuk dilihat darimana asal darahnya. kalau mau tanya seperti apa rasanya.. entahlaah,,, saya sampe teriak-teriak pada saat pemeriksaan. ngilu..

alhamdulillah tidak ada polip atau kelainan vagina lainnya, murni karena ada darah dari rahim yang ternyata dua minggu kemudian tampak bahwa plasenta saya berada di bawah dan menutupi mulut rahim,

saat ini usia kehamilan saya sudah 27 minggu, dan plasenta saya sudah berhasil membaik. Hal ini berkat usaha anak saya yang tiap hari selalu saya bisikan "abang pintar, anak sholeh,, bawa plasentanya ke atas ya nak, biar abang bisa ketemu bunda dengan mudah" saat pagi dan tiap sholat paling tidak satu menit saya akan melakukan sujud katanya sih sujud bagus untuk naikin plasenta. katanya sih ya..

jadi,, kalau terjadi pendarahan atau flek jangan panik , jangan dianggap nyantai juga, beberapa kasus keguguran  sering kali karena orang tua mengabaikan flek atau pendarahan yang terjadi. kemudian jangan sombong, jangan merasa sok kuat kaya saya.. inget-inget kalau ngapa-ngapain juga anaknya kena imbasnya. hiiii :)
salam sehat untuk semua bumil disana.



Lahir Miskin Boleh tapi Jangan Melahirkan Miskin

andai semua manusia bisa milih mau dilahirkan dari keluarga siapa dan bagaimana kondisinya,  mungkin sekarang kita bingung mau beli gorengan dimana, mau beli sayur kemana, mau servis AC ke siapa dan lainnya. kebayang gak kalau semuanya bisa milih, mungkin semua manusia di dunia ingin lahir dalam keadaan kaya, gak ada lagi yang mau usaha sampe tangan kotor.

ya,, semua gak bisa milih untuk lahir dari orang tua seperti apa. termasuk saya, bahkan mungkin kita semua.
lahir dari keluarga miskin yang mungkin akan saya perhalus bahasanya jadi keluarga sederhana adalah takdir yang Tuhan berikan kepada kita, tinggal kita yang bawanya kedepan apakah akan tetap miskin atau BERUBAH.

sebenarnya agak berat untuk menuliskan tulisan kali ini, tanpa ria sedikitpun atau tanpa ingin dipuji atau mungkin saya belum apa-apa dibanding teman-teman yang lainnya yang mungkin mempunyai penghasilan dan pendidikan berkali-kali lipat dari saya, tapi saya ingin memberikan semangat kepada pembaca dan khususnya kepada anak saya kelak ketika dia bisa membaca tulisan saya betapa saya berusaha untuk tidak melahirkan dalam keadaan miskin. 

dari awal sekolah menengah atas saya sering kali di diskriditkan, saya ingat ada seorang pengajar yang bahkan bilang "Udah gak usah capek-capek belajar paling jauh tamat SMA jadi SPG Trona" (trona = salah satu pusat perbelanjaan di kota saya saat itu) atau guru yang lain bilang "Gak usah serius-serius jawab pertanyaan, paling jauh juga kuliah di UNJA"
beberapa pihak lain selalu bilang dan menyuruh saya sadar bahwa seberapa jauh kemampuan saya untuk sekolah ke jenjang yang lebih tinggi tanpa dana memadai itu mustahil. orang tua kondisi begini begitu laa, ah banyak laa begitu laa intinya.

hingga singkat cerita saya kuliah, beasiswa. masih juga sering di deskriditkan di wanti-wanti bahwa saya tidak akan menyelesaikan kuliah saya atau mungkin kabur dari keadaan. BIG NO... alhamdulillah saya lulus dengan predikat Cumlaude, di kampus saya berkali-kali menjadi pemenang dalam berbagai lomba yang saya ikuti.

bahkan hingga saya kerja, masih di deskriditkan. beberapa masih mencemooh dengan gaji yang saat itu hanya 3 juta-an dan rutinitas kerja yang belum jelas keadannya sering kali menjadi cibiran berbagai orang mau jadi apa, PNS belum jelas, Kontrak juga ngambang.

berkali-kali saya jatuh bangun dalam membangun asa yang puing-puingnya dulu sudah hancur sekali setelah di porak porandakan "dia".. tak pernah terbayangkan mau jadi apa tanpa ada dana, tanpa ada pembiayaan yang tetap, tanpa ada yang bertanggung jawab. andai dia baca, pernah terbayangkan tidak hidup tanpa uang yang tersisa. saat itu beberapa aset seperti rumah, tanah yang tertinggal belum bisa menghasilkan uang, pergi tanpa kabar dan tanpa biaya.

hingga saya menikah pun alhamdulillah tanpa warisan, tanpa dana bantuan pernikahan dari keluarga baik dari keluarga saya atau keluarga nanang kami berhasil menyelenggarakan acara yang benar-benar membuat saya berkali-kali memutar otak bagaimana menghasilkan acara wah tanpa uang yang wah.

berkali-kali saya selalu bilang pada diri saya dan suami saya "SAYA TIDAK MAU MISKIN DAN MEMBAWA ANAK SAYA MISKIN" saya berusaha keras untuk menabung, bukan untuk saya. tapi untuk anak dalam kandungan saya yang insa Allah akan saya jumpai 2-3 bulan lagi. Saya berusaha menekan segala biaya, mencukupkan semua kebutuhan agar ketika anak saya lahir kedunia dia bisa lapang untuk memilih sekolah yang dia mau, jenis pendidikan apa yang dia sukai.

gaji kami berdua yang saat ini kalau di total bisa membeli motor sekelas motor matic keluaran terbaru tidak pernah lupa untuk kami investasikan. beberapa 20% kami investasikan, dan kurang lbih 10-20% lainnya kami tabung untuk tabungan anak kami nantinya. sisanya baru kami gunakan untuk membayar mobil dan tabungan untuk membayar kontrakan rumah.
ada kebanggan tersendiri ketika yang lain masih tinggal dirumah mertua, sedangkan kami sudah mampu mengontrak dengan biaya kontrak hingga 18 juta setahun yang mungkin dianggap mahal di daerah Jambi tapi bagi orang Jakarta dianggap murah. kendaraan roda dua dan roda empat yang dimiliki sepeserpun kami miliki tanpa biaya orang tua.

ingat.. seberapa banyak gaji anda itu semua gak akan ada cukupnya kalau kalian tidak pandai mengaturnya, tidak akan berbekas sedikitpun gaji anda jika anda tidak pandai menginvestasikannya. silahkan beli baju yang mahal dengan merk terkenal tapi ingat selalu ada post pembiayaannya, silahkan berlibur kemanapun yang anda mau asal masuk hitungan dari dana pengeluaran anda,

contoh  dalam dana kuangan saya
beli pakaian atau dana fashion sebulan = Rp. 300.000 (bisa dikali lipatkan) jadi misal bulan kemarin anda tidak membeli baju maka bulan ini anda bisa membeli baju dengan harga 600.00 dst
dana liburan = Rp (500.000) dana ini belum termasuk dana makan diluar , jadi dana liburan seringkali dikaitkan sebagai dana hotel dalam semalam oleh kami berdua.
kami juga memiliki anggaran dana makan di luar = Rp. 1.200.000 (kurang lebih, termasuk dana makan diluar pada saat sabtu minggu dan pada saat diluar.
dan banyak lg post anggaran dana-dana lainnya. keseluruhan anggaran ini merupakan sisa anggaran dari dana investasi dan setelah membayar angsuran wajib.

intinya jangan pernah pergi tanpa meninggalkan apa-apa

lahir dalam keadaan miskin adalah takdir kita, tapi kita bisa memilih untuk melahirkan anak-anak kita dalam keadaan tidak miskin.